Cerita tentang empat anak yang ditemukan selamat setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di hutan Amazon telah menjadi perhatian dunia. Kejadian ini terjadi pada hari Senin tanggal 1 Mei 2023, ketika pesawat Cessna 206 yang mengangkut tujuh penumpang, termasuk empat anak dan ibu mereka, jatuh karena kerusakan mesin. Tragisnya, ibu dan dua orang dewasa lainnya yang berada di pesawat tersebut tewas dalam kecelakaan ini, sedangkan keempat anak tersebut berhasil selamat.
Magdalena Mucutuy, ibu dari empat anak tersebut, sebenarnya masih hidup selama empat hari setelah kecelakaan itu terjadi, tetapi akhirnya meninggal karena luka parah yang dideritanya. Setelah kematian ibu mereka, keempat anak tersebut terpaksa harus menghadapi tantangan hidup di tengah hutan Amazon yang ganas dan penuh dengan bahaya. Dalam upaya bertahan hidup, mereka memutuskan untuk mencari makanan dengan cara memakan sejenis tepung dan buah-buahan yang mereka temukan di sekitar mereka.
Menurut Fidencio Valencia, paman dari empat anak yang selamat, mereka berhasil selamat karena mereka menemukan tepung dari puing-puing pesawat yang jatuh. Tepung ini menjadi sumber makanan mereka yang membantu mereka bertahan hidup di tengah hutan yang tidak ramah.
Selain itu, Astrid Caceres, Kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia, menjelaskan bahwa pada saat keempat anak tersebut terdampar di hutan Amazon, mereka memiliki keberuntungan karena sedang musim panen buah-buahan di hutan tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan makanan tambahan dari buah-buahan yang tersedia di sekitar mereka.
Proses penyelamatan mereka sendiri bukanlah tugas yang mudah. Jenderal Pedro Sánchez, yang bertanggung jawab atas upaya penyelamatan, mengungkapkan bahwa tim penyelamat harus melewati jarak yang cukup jauh, sekitar 20-50 meter, dari tempat anak-anak ditemukan dalam beberapa kesempatan pencarian sebelumnya. Namun sayangnya, pada saat tim penyelamat tiba, keempat anak tersebut sudah tidak berada di tempat tersebut. Mereka akhirnya ditemukan dalam keadaan yang sangat lemah. Sánchez menyatakan bahwa keempat anak tersebut telah kehilangan banyak energi dan kekuatan mereka hanya cukup untuk melakukan tindakan dasar seperti bernapas atau mengambil buah-buahan kecil untuk makan atau sedikit air untuk minum yang mereka temukan di hutan.
Edwin Paki, salah satu tokoh adat yang ikut membantu pencarian mengatakan, empat anak yang selamat juga memakain avicure, sejenis buah yang mirip markisa. “Mereka sedang mencari benih untuk dimakan dari pohon avicure sekitar 1,5 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat,” ujar Edwin.
Selama masa bertahan hidup mereka, keempat anak tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah melewati beberapa hari di hutan dengan bantuan anjing gembala Jerman yang mereka namai Wilson. Namun, sangat disayangkan bahwa anjing tersebut hilang dan belum berhasil ditemukan.
Kisah keberanian dan ketahanan empat anak ini menarik perhatian dunia. Meskipun mereka menghadapi banyak rintangan dan bahaya di hutan Amazon yang penuh dengan hewan buas, mereka berhasil bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengingatkan kita akan ketahanan dan semangat yang luar biasa yang dimiliki oleh manusia, terutama anak-anak, dalam menghadapi tantangan yang sulit.