Elon Musk, miliarder yang terkenal sebagai CEO Tesla, SpaceX, dan pemilik Twitter, telah kembali menduduki puncak daftar orang terkaya di dunia. Posisi ini berhasil direbutnya dari Bernard Arnault, seorang taipan barang mewah asal Prancis. Pada hari Rabu, kekayaan Musk diperkirakan mencapai USD215,9 miliar (Rp3.219 triliun), menjadikannya lebih kaya sekitar USD700 juta (Rp10,4 triliun) daripada Arnault, CEO dan ketua LVMH.
Namun, menjelang akhir hari Rabu, harga saham Tesla turun dari puncaknya di pagi hari. Akibatnya, Musk kembali turun ke peringkat kedua di daftar orang terkaya di dunia, dengan kekayaan sebesar USD213,5 miliar (Rp3.180 triliun), atau sekitar USD800 juta (Rp11,9 triliun) lebih sedikit daripada Arnault.
Forbes melaporkan bahwa lonjakan luar biasa harga saham Tesla tahun ini dalam waktu singkat telah mengangkat kembali Musk ke posisi teratas. Saham Tesla telah naik lebih dari 110% sejak awal tahun 2023, yang membantu Musk menambah kekayaannya hampir USD70 miliar (Rp1.043 triliun) sejak Januari.
Baru-baru ini, Musk melakukan kunjungan singkat ke China dan bertemu dengan beberapa pejabat pemerintah tinggi, termasuk menteri luar negeri dan menteri industri dan teknologi informasi. Para pengamat Tesla melihat ini sebagai pertanda baik bahwa Musk kembali fokus pada perusahaan pembuat mobil setelah beberapa bulan terakhir sibuk mengurusi urusan di Twitter, platform media sosial yang dia akuisisi tahun lalu seharga USD44 miliar (Rp655 triliun).
Pada akhir Januari, Tesla mencatatkan pendapatan dan keuntungan kuartalan terbaiknya untuk kuartal keempat tahun 2022, berita yang membuat harga sahamnya naik. Pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan mobil ini meraup laba sebesar USD2,5 miliar (Rp37,2 triliun), turun dari USD3,7 miliar (Rp55 triliun) pada kuartal keempat tahun 2022. Tesla telah memangkas harga beberapa kendaraannya untuk mewujudkan visi Musk dalam membuat mobil yang lebih terjangkau.
Sementara itu, saham LVMH, perusahaan induk merek-merek ternama seperti Bulgari, Givenchy, Sephora, dan Tiffany & Co., mengalami pergerakan yang berbeda. Pada akhir April, LVMH menjadi perusahaan Eropa pertama yang mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD500 miliar (Rp7.450 triliun). Namun, sahamnya kemudian turun sekitar 7% pada bulan Mei, mengurangi kekayaan Arnault sebesar lebih dari USD20 miliar (Rp298 triliun). Pada hari Rabu, saham LVMH ditutup dengan kenaikan sekitar 0,5% menjadi 812,70 Euro.