Dalam sebuah keterangan tertulis yang disampaikan oleh mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, disebutkan bahwa beredar kabar mengenai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan menetapkan Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta dan bakal calon presiden dari partai NasDem, sebagai tersangka dalam kasus korupsi Formula E. Denny juga menganggap langkah KPK tersebut sebagai upaya untuk menjegal Anies dalam Pilpres 2024. Kabar ini disebut telah beredar luas di berbagai kalangan.
Denny juga menyebut beberapa nama, seperti Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar, yang telah menyatakan pendapat serupa mengenai skenario penersangkaan Anies sebagai upaya terakhir Istana untuk menghalangi Anies menjadi kontestan dalam Pilpres 2024. Menurut Denny, KPK telah 19 kali mengungkap kasus Formula E Jakarta dan dugaan keterlibatan Anies Baswedan. Bahkan, menurutnya, semua komisioner KPK telah sepakat untuk segera menetapkan Anies sebagai tersangka.
Denny juga menyoroti perpanjangan masa jabatan para pimpinan KPK selama satu tahun oleh Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyimpulkan bahwa hal tersebut bertujuan untuk menyelesaikan tugas mereka dalam memukul lawan oposisi dan merangkul kawan koalisi, sesuai dengan permintaan dari pihak yang berkepentingan pada status quo.
Selain itu, Denny juga menuduh Presiden Joko Widodo berada di balik upaya untuk menghalangi Anies sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Dia menilai Jokowi telah menyiapkan 10 langkah untuk melancarkan rencananya tersebut. Denny berharap agar Presiden Jokowi menghentikan tindakan dan upaya tersebut, termasuk dalam hal menetapkan Anies sebagai tersangka. Dia juga mengecam tindakan tersebut dan bertanya-tanya apa maksud dan tujuan dari semua ini.
Namun, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa KPK masih berada dalam tahap penyelidikan dan belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus Formula E. Ali menegaskan bahwa KPK tidak akan menanggapi pernyataan yang hanya berdasarkan asumsi semata. Dia menekankan bahwa KPK menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum dengan tulus dan tidak terpengaruh oleh pernyataan dan intervensi politik dari pihak-pihak yang terlibat dalam pertarungan politik di luar KPK.
Dalam kesimpulannya, pernyataan Denny Indrayana mengenai dugaan penetapan Anies Baswedan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi Formula E dibantah oleh pihak KPK. KPK menjelaskan bahwa mereka masih dalam tahap penyelidikan dan tidak akan menanggapi asumsi semata. KPK menegaskan bahwa mereka tetap bekerja sebagai penegak hukum dan tidak terpengaruh oleh intervensi politik dari p
ihak-pihak yang terlibat dalam pertarungan politik di luar lembaga tersebut.
