Berita  

Disease X: Ancaman Potensial Pandemi Selanjutnya, WHO Mendorong Perencanaan dan Kesiapsiagaan

Beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa pandemi Covid-19 tidak lagi merupakan darurat kesehatan global, muncul kekhawatiran baru tentang adanya penyakit yang disebut Disease X. WHO bahkan menyebut bahwa Disease X berpotensi menjadi pandemi berikutnya. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan kekhawatiran ini dalam pertemuan Majelis Kesehatan Dunia ke-76 di Jenewa, Swiss, pada tanggal 22 Mei 2023. Dia mengatakan, “Ancaman munculnya varian lain yang menyebabkan gelombang baru penyakit dan kematian tetap ada, dan ancaman munculnya patogen lain dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada. Perencanaan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk melawan wabah apa pun di masa depan dengan dampak yang menghancurkan.”

Disease X merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengetahuan bahwa epidemi serius yang meluas secara internasional dapat disebabkan oleh patogen yang saat ini belum diketahui dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Istilah Disease X pertama kali digunakan oleh WHO pada tahun 2018. Setahun setelahnya, muncul pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus tersebut. Kini, istilah Disease X telah menjadi perhatian dunia, dengan banyak ahli yang berpendapat bahwa penyakit berikutnya yang mungkin menjadi pandemi juga akan bersifat zoonosis, seperti Ebola dan Covid-19.

Beberapa ahli juga menyatakan bahwa Disease X dapat merujuk pada patogen yang sengaja diciptakan oleh manusia. Sebuah studi dalam Jurnal Infection Control & Hospital Epidemiology menyebutkan bahwa kemungkinan adanya patogen pandemi yang direkayasa juga tidak bisa diabaikan.

Selain Disease X, WHO juga mengawasi beberapa penyakit lain yang menjadi sorotan, antara lain virus Marburg, demam berdarah Krimea-Kongo, demam Lassa, penyakit nipah dan henipaviral, demam Lembah Rift, serta sindrom pernapasan Timur Tengah. Pada tahun lalu, para pakar kesehatan di Inggris juga memperingatkan pemerintah untuk siap menghadapi Disease X di tengah munculnya virus polio dari sampel limbah di London, kasus cacar monyet, demam Lassa, dan flu burung dalam beberapa tahun terakhir.

Peningkatan perbincangan seputar Disease X kembali muncul setelah adanya kasus demam berdarah di Kongo. Seorang wanita di Kongo diduga menderita demam berdarah, tetapi pengujian untuk beberapa penyakit, termasuk Ebola, menunjukkan hasil negatif. Para ilmuwan khawatir bahwa kasus ini bisa menjadi gejala dari virus yang berpotensi mematikan dan tidak diketahui sebelumnya. Kejadian langka ini memicu kekhawatiran bahwa wanita tersebut mungkin merupakan pasien nol dari Disease X.

Para ahli memperingatkan bahwa masih banyak penyakit zoonosis lainnya yang dapat muncul di masa depan, terutama

yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit-penyakit seperti influenza, rabies, dan demam kuning semuanya merupakan contoh penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Saat terjadi wabah Ebola pada tahun 2004 di Afrika Selatan, tidak ada yang mengetahui tentang keberadaan virus tersebut, sehingga orang-orang tidak siap menghadapinya. Virus tersebut muncul sebagai penyakit baru yang tidak dikenal dan menelan korban jiwa. Dengan memasukkan Disease X dalam daftar prioritasnya, WHO berusaha mengakui dan membuat rencana untuk menghadapi penyakit yang muncul dari sumber yang belum diketahui.

Exit mobile version