Berita  

Pejabat Kemenhub, Benny Nurdin Yusuf Membuka Suara Terkait Kematian Tragis Putranya di SMP Athirah: Meminta Penyelidikan Lebih Lanjut dari Pihak Kepolisian

Pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bernama Benny Nurdin Yusuf mengungkapkan kebingungannya dan kejanggalan seputar kematian putranya, Basman Nafa Yaskura (15) yang jatuh dari lantai 8 Sekolah Islam Athirah Makassar. Benny mencatat bahwa putranya sebelum meninggal mengirimkan pesan chat kepada ibunya dengan menggunakan sebutan yang tidak biasa, yaitu “Anda”.

Benny menganggap penggunaan kata “Anda” dalam pesan chat tersebut tidak lazim dan ia yakin bahwa kalimat tersebut bukanlah dari putranya sendiri. Ia berpendapat bahwa kata-kata tersebut tidak mewakili cara putranya berbicara.

Berdasarkan kejanggalan ini, Benny berpendapat bahwa sangat prematur untuk menyimpulkan bahwa putranya sengaja melompat dari lantai 8 sekolahnya. Ia meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki lebih lanjut terkait kematian tragis putranya.

Benny mengungkapkan, “Kesimpulan terlalu dini mengatakan bahwa anak saya bunuh diri perlu didalami lebih jauh,” dan berharap bahwa pihak kepolisian akan mengungkap kebenaran seputar kematian putranya.

Sebelumnya, Basman ditemukan tewas di halaman sekolahnya, SMP Athirah Makassar, pada hari Rabu, 24 Mei. Terungkap bahwa Basman telah bolos sekolah pada hari kematiannya.

Saat diketahui bahwa Basman bolos sekolah, ibunya langsung meneleponnya. Basman kemudian terdeteksi berada di wilayah Taeng, Gowa, Sulsel, sehingga ibunya memintanya untuk kembali ke sekolah.

Ibu Basman memberikan tugas kepada putranya untuk mengirimkan bukti bahwa ia sudah kembali ke sekolah, yaitu dengan mengirimkan foto kepada ibunya.

Namun, saat Basman tiba di sekolah sekitar pukul 09.23 Wita, ia langsung menuju lantai 8. Menurut informasi dari Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagaol, Basman melewati ruangan kelasnya di lantai 5.

Ridwan menyebutkan bahwa Basman pergi ke musala yang berada di lantai 8. Di sana, Basman sempat melakukan ibadah salat.

“Informasinya dia sempat salat, dan dia meletakkan tasnya di kamar mandi. Oleh karena itu, tasnya ditemukan di kamar mandi, sedangkan sepatunya ada di depan musala,” kata Ridwan.

Ridwan menjelaskan bahwa di lantai 8 terdapat kantin dan masjid, sehingga Basman melepas sepatunya sebelum masuk ke musala.

Setelah salat, diduga Basman langsung menuju balkon di lantai 8 dan sengaja melompat. Menurut Ridwan, peristiwa mulai dari saat Basman tiba di sekolah hingga ditemukannya jasadnya di lapangan voli sekolah memakan waktu sekitar 20 menit.

Kematian tragis Basman ini meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Benny Nurdin Yusuf berharap pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik kematian putranya tersebut.

Exit mobile version